MAGELANG - Sebuah peristiwa mengerikan yang melibatkan aksi kejar-kejaran sepeda motor dengan senjata tajam akhirnya tersibak tabirnya oleh aparat Kepolisian Resor Kota Magelang. Insiden yang terjadi di wilayah Mertoyudan pada Jumat, (7/11/2025), ini meninggalkan luka mendalam, merenggut satu nyawa dan melukai dua pelajar lainnya.
Pelaku utama, seorang remaja berusia 17 tahun berinisial MA, yang diduga sebagai eksekutor penyerangan brutal tersebut, berhasil diamankan oleh tim kepolisian setelah upaya pelarian yang membawanya hingga ke wilayah Ngawi.
Wakasat Reskrim Polresta Magelang, AKP Toyib Riyanto, S.H., membenarkan penangkapan pelaku terkait kasus yang menggemparkan tersebut. "Pelaku sudah kami amankan pada Senin, (10/11/2025) malam di wilayah Kabupaten Ngawi. Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya menggunakan senjata tajam jenis clurit saat melakukan kejar-kejaran dengan korban, " ujar AKP Toyib saat menggelar konferensi pers pada (19/11/2025).
Akar dari tragedi ini ternyata berawal dari sebuah tantangan tawuran antar kelompok pelajar melalui media sosial Instagram. Kelompok siswa dari SMP Negeri Mungkid (X-DUM) dan MTS Al-Huda (MASDA) sepakat untuk bertemu di kawasan Pasuruhan, Mertoyudan, pada sekitar pukul 17.30 WIB.
Namun, kedatangan rombongan SMP Negeri Mungkid disambut dengan pemandangan mengerikan. Salah satu pelaku dari kelompok lawan kedapatan mengeluarkan senjata tajam jenis clurit. Situasi yang mencekam ini sontak membuat para pelajar SMP Negeri Mungkid panik dan berusaha melarikan diri.
Nahas, pelarian mereka tak berujung di situ. Pelaku dengan sepedamotornya terus mengejar para korban. Setibanya di depan SMA Negeri 1 Kota Mungkid, pelaku diduga kuat menyabetkan cluritnya ke lengan salah satu korban, MFP (14). Serangan mendadak itu membuat sepeda motor korban oleng tak terkendali hingga akhirnya menabrak trotoar.
Insiden tragis ini menyebabkan tiga pelajar terjatuh dan mengalami luka-luka serius. Salah satu korban, R (14), dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Tidar. Sementara itu, FKM (14) mengalami luka di bagian kepala dan tangan, dan MFP (14) juga mengalami luka-luka yang membutuhkan perawatan jalan. (*)

Updates.