Proyek Jalan Kartini Ambarawa Tercoreng: Diduga Asal Jadi, Beton Retak

    Proyek Jalan Kartini Ambarawa Tercoreng: Diduga Asal Jadi, Beton Retak
    (Foto Dokumentasi): Para pekerja saat dikonfirmasi, di Jalan Kartini (Ruas 512) di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (15/11/2025).

    KAB SEMARANG - Kualitas proyek peningkatan Jalan Kartini (Ruas 512) di Ambarawa, Kabupaten Semarang, yang menggunakan dana APBD 2025, kini dipertanyakan publik. Papan proyek yang seharusnya menjadi sumber informasi transparan, justru memicu kekhawatiran akan pelaksanaan yang tidak sesuai standar teknis. Proyek senilai Rp466.646.000 yang dikerjakan oleh CV Rosida ini, dengan masa pengerjaan 75 hari kalender dan diawasi CV Bintang Bersinar, diduga kuat mengabaikan tahapan krusial.

    Berdasarkan pantauan tim media bersama Lembaga Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI) Jawa Tengah, indikasi kuat adanya kelalaian dalam tahapan pemadatan dasar jalan sebelum pengecoran beton. Tahap yang sangat menentukan kekuatan dan ketahanan struktur jalan ini, diduga kuat dilewati begitu saja.

    Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya, berinisial ST, menceritakan pengalamannya menyaksikan langsung proses pengerjaan. "Dari awal sampai pengecoran, saya tidak pernah lihat alat pemadat dipakai. Tanahnya dibiarkan begitu saja. Kalau tidak dipadatkan, ya pasti nanti retak atau ambles, " ungkapnya dengan nada prihatin.

    Upaya konfirmasi kepada salah satu pekerja di lapangan berujung pada jawaban yang tidak memuaskan. Sang pekerja mengklaim pemadatan telah dilakukan dan alat beratnya tersimpan di mobil. Namun, hingga dilakukan pengecekan, alat pemadat tersebut tidak pernah terlihat digunakan di lokasi.

    Lebih memprihatinkan lagi, para pekerja di lokasi proyek terlihat bekerja tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD) yang memadai. Mulai dari helm proyek, rompi keselamatan, hingga sepatu boot, semuanya absen. Ketua DPD KCBI Jawa Tengah, Bayu, menyayangkan hal ini. "Kalau soal keselamatan saja tidak diperhatikan, bagaimana kita bisa yakin pekerjaan lain memenuhi standar? Ini proyek uang rakyat, bukan tempat coba-coba, " kecamnya.

    Minimnya transparansi juga menjadi sorotan. Papan proyek memang mencantumkan nama kontraktor, nilai, lokasi, dan durasi. Namun, informasi mengenai volume pekerjaan yang seharusnya menjadi tolok ukur pengawasan publik, justru tidak dicantumkan. Hal ini menyulitkan masyarakat untuk memverifikasi kesesuaian pelaksanaan di lapangan dengan spesifikasi teknis.

    Bukti paling nyata dari dugaan pengerjaan yang tidak becus adalah munculnya retakan pada bagian pelebaran jalan yang baru saja selesai dikerjakan, bahkan sebelum sempat dilalui kendaraan berat. Warga lain, berinisial RN, menyampaikan rasa kesalnya. "Baru selesai saja sudah retak. Ini tanda pekerjaan tidak benar. Kalau begini terus, tiap tahun pasti minta anggaran perbaikan lagi. Yang rugi tetap masyarakat, " keluhnya.

    Kerusakan dini ini diduga kuat merupakan akumulasi dari berbagai faktor, termasuk pengabaian pemadatan lantai dasar, potensi ketidaksesuaian campuran material, serta lemahnya pengawasan dari pihak konsultan.

    Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada Kabid Bina Marga DPU Kabupaten Semarang, Hardi, melalui telepon dan pesan singkat belum membuahkan hasil. Pihak CV Rosida dan CV Bintang Bersinar pun belum memberikan tanggapan resmi terkait temuan di lapangan.

    Menyikapi berbagai temuan tersebut, warga Ambarawa bersama KCBI mendesak DPU Kabupaten Semarang untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap proyek Jalan Kartini. Audit ini diharapkan dapat mengungkap dugaan pengabaian spesifikasi teknis, pelanggaran keselamatan kerja, serta mencegah potensi pemborosan anggaran dan kerusakan infrastruktur yang merugikan masyarakat.

    Redaksi Jurnalis/ Tim Investigasi 

    ambarawamengawasi proyekdisorot apbd2025 jalankartini kabupatensemarang investigasiinfrastruktur
    Agung widodo

    Agung widodo

    Artikel Sebelumnya

    Proyek Irigasi 'Siluman' di Semarang: Transparansi...

    Artikel Berikutnya

    Tambang Galian C Kalialang Disorot: Longsor,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Pemasyarakatan Maju, Kepala Rutan Demak Ikut Dampingi Dirjenpas Tinjau Progres Pembangunan Lapas Karanganyar
    Rutan Kudus Peringati HUT KORPRI ke-54, Tekankan Integritas dan Pelayanan
    Pemasyarakatan Maju, Kepala Rutan Demak Ikut Dampingi Dirjenpas Tinjau Progres Pembangunan Lapas Karanganyar
    Kapolres Purbalingga, AKBP Achmad Akbar Kukuhkan Pleton Siaga Bhayangkara 
    Peringati Hari KORPRI ke-54, Pegawai Lapas Gladakan Ikuti Upacara Bersama UPT se-Nusakambangan dan Cilacap

    Ikuti Kami