UNGARAN - Membangun generasi berintegritas bukan sekadar impian, melainkan sebuah keharusan. Di Kabupaten Semarang, upaya menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak usia dini digaungkan melalui Festival Sekolah Berintegritas. Kegiatan ini menyasar para siswa SMP dan MTs, dengan harapan mereka tumbuh menjadi pribadi yang menjunjung tinggi kejujuran dan anti-korupsi.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang, Joko Sriyono, menekankan pentingnya integrasi materi pendidikan karakter antikorupsi dalam kurikulum sekolah. Menurutnya, para pendidik perlu dibekali pengetahuan yang memadai agar mampu menularkan pemahaman komprehensif kepada siswa.
"Dalam pembelajaran, bisa dimasukkan materi pendidikan karakter anti korupsi. Guru harus dibekali pengetahuan itu, agar bisa meningkatkan pemahaman anak tentang anti korupsi, " ujar Joko Sriyono, Senin (8/12/2025), usai membuka festival di SMPN 2 Tuntang.
Joko menambahkan, intensifikasi pendidikan antikorupsi sangat krusial mengingat masih banyak siswa yang belum sepenuhnya memahami seluk-beluk tindak pidana korupsi. Ia mengingatkan bahwa korupsi, dalam berbagai bentuknya seperti korupsi waktu maupun materi, dapat menimbulkan dampak buruk yang menyeluruh pada dunia pendidikan.
"Ada korupsi waktu, korupsi uang, dan lainnya. Perlu pembelajaran yang intensif, agar anak paham bahwa korupsi itu menyengsarakan dunia pendidikan dan menyeluruh, " tegasnya.
Apriasi tinggi disampaikan kepada Inspektorat Kabupaten Semarang atas inisiatif penyelenggaraan festival yang bertujuan menanamkan nilai-nilai antikorupsi. Peran penyuluh antikorupsi diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menggerakkan pendidikan antikorupsi di lingkungan sekolah.
Pelaksana Tugas (Plt) Inspektur Kabupaten Semarang, Muhammad Muslih, melaporkan bahwa festival ini diikuti oleh 63 siswa dari 21 SMP/MTs negeri dan swasta yang sebelumnya telah mengikuti sosialisasi antikorupsi. Para siswa berkompetisi dalam cabang lomba bercerita, cerdas cermat, dan menggambar untuk menguji pemahaman mereka.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Semarang Nur Arifah berharap festival ini bukan sekadar ajang kompetisi semata. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan sarana vital untuk menanamkan nilai-nilai fundamental.
"Ini adalah sarana menanamkan nilai kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, kerja keras, dan keberanian mengatakan yang benar, " harap Nur Arifah.(*)

Updates.